Berkawanlah Dengan Orang yang Pintar

Setidaknya kita mesti punya teman yang pintar

VIONITA Diary — Sungguh beruntung jika kita mempunyai beberapa teman yang pintar, baik dari segi intelektualitas maupun emosionalitasnya. Dengan melewati kebersamaan pertemanan dengan mereka, tentunya sedikit banyak akan dapat mempengaruhi kualitas kepribadian kita, baik secara langsung maupun tidak.

Situasi ini dipercaya pasti akan terjadi, karena di saat kita melewati hidup dengannya, maka disadari atau tidak di situ akan terdapat transfer (pertukaran) ilmu yang bisa kita serap manfaat-manfaat positif darinya. Belum lagi bila kita lari berbicara tentang transfer pengalaman hidup yang menumbuhkan kondisi saling memotivasi. Wuihhhh, seru banget pastinya!

Adakah Manusia yang Sempurna?

Adanya dualitas yang selalu mengikat pada sifat-sifat manusia dan sulit kita lepas maka sah-sah saja kita menyimpulkan bahwa sebenarnya tak pernah ada manusia yang sempurna. Ya, sebenarnya memang agak sulit bagi kita untuk menyeragamkan persepsi tentang sempurna atau tidaknya manusia. Sebab, sepanjang dualitas tadi terus hidup dalam diri kita maka menurutku manusia di bumi ini tidaklah ada yang sempurna. Yang ada, hanyalah "mendekati sempurna".

Di samping itu, persepsi kesempurnaan itu juga mesti dilihat dari sudut pandang mana dulu. Menurutku, tak semua sudut pandang akan bisa mengiyakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. CMIIW deh.. *terkecuali bila kita memandangnya dari sudut untuk membandingkan antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Heheheh.. (CMIIW: Correct Me If I'm Wrong)

Oh iya, hampir kelupaan. Dualitas yang saya maksud di atas itu tak lain adalah perihal 'Baik x Buruk', 'Sabar x Pemarah', 'Sayang x Benci', dan dualitas-dualitas lainnya yang saling berlawanan, yang saya yakin kamu pun pasti bisa merenungkannya, mencarinya, lalu mengisikannya sendiri sebagai tambahan ke dalam daftarnya.

Orang Pintar Akan Bermanfaat Untuk Kita

Coba deh kita bayangkan bersama tentang diri kita masing-masing. Betapa hidup tidak akan berkembang jika saja di sepanjang perjalanan hidup ini kita tidak pernah memiliki satu pun teman yang pintar. Perlu bukti? Ah, masak sih sampeyan pengen bukti? Sebab, ini hal simpel loh kalau kita mau serius membayangkannya. Heheheh.

Sekali lagi, coba deh bayangin oleh kita masing-masing, apa jadinya bila kita tidak pernah memiliki seorang pun teman yang pintar? Apakah kita bakal mampu belajar sendiri, berjuang sendiri, berpikir sendiri, dan bertukar pikiran atau mengobrol dengan diri sendiri (bermonolog) dalam hidup ini tanpa kehadiran mereka sehingga akhirnya kita malah merasa sudah tak lagi perlu orang seperti mereka? Come on! Jawablah dengan jujur!

Apa? Kamu tadi jawab mampu? Ah yang bener nih? Jangan gila dooong!
Hahahah..


Della Vio